Beberapa rumah sakit di AS sedang bergulat dengan kekurangan cairan infus Banjir akibat Badai Helen Memaksa produsen cairan medis menghentikan produksinya.
Baxter International Inc., pemasok terkemuka cairan infus ke rumah sakit, mengatakan fasilitasnya di Marion, N.C., tetap ditutup untuk masa mendatang.
“Fasilitas Baxter di North Bay terkena dampak banjir dan produksi saat ini ditutup sementara perusahaan menilai sejauh mana dampaknya,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan di situsnya.
Perusahaan tersebut, yang memasok sekitar 60% dari kantong infus di negara tersebut, menambahkan bahwa mereka bekerja sama dengan lembaga federal untuk mendukung upaya pemulihan dan “mengurangi gangguan pasokan kepada pasien.”
Cairan infus digunakan untuk mengatasi dehidrasi dan sangat penting selama pembedahan, dimana pasien tertidur dalam jangka waktu lama dan tidak dapat makan atau minum.
“Upaya remediasi sudah berjalan dan kami akan melakukan segala upaya, baik manusia maupun finansial, untuk memulihkan produksi dan membantu memastikan pasien dan penyedia layanan mendapatkan produk yang mereka butuhkan,” kata José (Joe) E. Almeida, Ketua, Presiden dan Chief Executive Officer kata Baxter dalam sebuah pernyataan.
Rumah Sakit Umum Massachusetts Brigham merupakan salah satu sistem pelayanan kesehatan yang belum menerima pasokan cairan infus secara rutin. Paul Biddinger, kepala petugas kesiapsiagaan dan kontinuitas, mengatakan pada konferensi pers hari Jumat bahwa jaringan rumah sakit mengharapkan untuk menerima sekitar 40% dari dana yang biasanya diterima dari Baxter.
Biddinger menyebut kendala pasokan sebagai “salah satu kekurangan terbesar” yang pernah dialami jaringan rumah sakit.
Produsen infus IV lainnya mengatakan mereka meningkatkan produksi untuk membantu menutupi kekurangan tersebut. B. Braun mengatakan tidak ada lokasi produksinya yang terkena dampak Badai Helene dan pihaknya “mengambil langkah segera untuk meningkatkan produksi di lokasi produksi obatnya di Irvine, California, dan Pantai Daytona, Florida, dengan fokus pada infus intravena yang penting.”
Perusahaan juga menempatkan produknya pada “distribusi pelindung” dan mendorong penyedia infus untuk menerapkan tindakan perlindungan, termasuk menggunakan metode hidrasi alternatif, kata seorang juru bicara kepada CBS MoneyWatch.
ICU Medical, produsen infus intravena lainnya, mengatakan pihaknya juga mengambil langkah-langkah untuk “meningkatkan produksi guna membantu memenuhi permintaan pasar sambil terus mendukung pelanggan kami yang sudah ada.”
Pada tahun 2017, Badai Maria mengganggu produksi dan rumah sakit mengalami kekurangan cairan infus.
“Kami mengalami tantangan serupa setelah Badai Maria pada tahun 2017, dan kami akan terus fokus pada bagaimana mengelola pasokan obat-obatan ini untuk memastikan dampak minimal terhadap pasien. Rumah sakit terus beroperasi secara normal dan perawatan pasien tidak terpengaruh.” kata Panglima Brigham Biddinger dalam sebuah pernyataan.